Dahulu, kebutuhan akan informasi kita lebih sederhana. Kita merasa cukup dengan memiliki acara TV yang disiarkan hanya di beberapa saluran pada waktu tertentu saja dan juga dengan adanya telepon berkabel yang memampukan kita untuk bertukar kabar dengan orang yang nun jauh disana.
Namun, sejak berkembangnya internet, high-bandwidth broadband, smartphone, dan teknologi modern lainnya, muncul sebuah urgensi untuk stay online dan tuntutan akan kecepatan pertukaran data. Saat ini, pertukaran data elektronik diperlukan untuk hampir semua jenis transaksi bisnis dan sudah menjadi norma bagi banyak interaksi pribadi kita. Bahkan hal-hal yang dulu bersifat analog, seperti siaran TV dan panggilan telepon, saat ini sebagian besar disampaikan dalam wujud digital melalui kabel dan gelombang radio, dan tentunya pada volume yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
Oleh karena adanya demand yang besar atas pengiriman informasi digital, muncul kebutuhan akan peralatan komputer dan jaringan khusus yang dapat menjawab demand tersebut. Dengan demikian, lahirlah modern data center.
Apa yang Dimaksud dengan Data Center?
Secara sederhana, data center dapat diartikan sebagai pusat lokasi penyimpanan peralatan komputasi dan jaringan yang ditujukan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, mendistribusikan, atau memberikan akses ke sejumlah besar data. Sebenarnya, data center sudah ada sejak ditemukannya komputer, namun dalam bentuk yang berbeda.
Pada masa ditemukannya komputer untuk pertama kalinya, data center memiliki ukuran sebesar superkomputer yang sangat menyita ruang. Lalu, perlahan-lahan ukuran komputer semakin mengecil dan harganya semakin terjangkau. Seiring dengan itu, kebutuhan akan pemrosesan data terus meningkat secara eksponensial. Dahulu, data center membutuhkan banyak server yang saling terkoneksi untuk meningkatkan kemampuan memproses data dan memiliki ukuran yang besar, sehingga sangat memakan tempat, sampai-sampai ada bangunan yang dikhususkan untuk penempatan data center. Sedangkan, di masa kini, data center dapat beroperasi 24/7 dan terdiri dari ribuan server yang powerful dan disusun secara teratur di dalam rak, sehingga tidak terlalu memakan tempat.
Modern data center menyediakan layanan yang penting, seperti penyimpanan data, backup dan recovery, manajemen data dan jaringan. Data center dapat menyimpan dan menyediakan layanan web, menjalankan layanan e-mail dan instant messaging, menyediakan penyimpanan dan aplikasi cloud, memungkinkan transaksi e-commerce, dll.
Hampir setiap bisnis dan entitas pemerintah saat ini membutuhkan akses ke data center, entah itu milik pribadi atau publik. Beberapa memilih membangun data center sendiri, beberapa memilih menyewa server orang lain, dan beberapa memilih menggunakan layanan publik berbasis cloud, seperti Amazon, Microsoft, Sony dan Google.
Apa Saja Elemen dari Data Center?
a. Fasilitas — “white space” atau ruang yang dapat digunakan untuk menampung peralatan IT. Menyediakan akses sepanjang waktu ke informasi membuat data center menjadi fasilitas paling boros energi di dunia. Penekanan pada desain diperlukan untuk mengoptimalkan “white space” dan infrastruktur pengontrol lingkungan untuk menjaga peralatan IT agar selalu berada dalam rentang suhu/kelembaban yang telah digariskan oleh pabrik yang memproduksi peralatan tersebut.
b. Infrastruktur pendukung — peralatan yang berkontribusi untuk mempertahankan tingkat availability. Beberapa komponen infrastruktur pendukung meliputi :
- Uninterruptible Power Sources (UPS) — bank baterai, generator dan sumber daya redundan.
- Pengontrol lingkungan— computer room air conditioners (CRAC), sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC), dan sistem pembuangan.
- Sistem keamanan fisik— biometrik dan sistem video monitoring.
c. Peralatan IT — peralatan yang sesungguhnya untuk operasi IT dan penyimpanan data organisasi. Hal ini mencakup server, perangkat keras penyimpanan, kabel dan rak, serta berbagai elemen keamanan informasi, salah satunya firewall.
d. Staf operasi — untuk memantau operasi dan memelihara peralatan IT dan infrastruktur sepanjang waktu.
Apa Saja Kriteria Penting dalam Memilih Data Center?
Kriteria pertama yang harus diperhatikan dari penyedia data center di Indonesia adalah availability. Penyedia data center harus mampu memberikan sebuah sistem operasional yang berkelanjutan dan juga secara terus menerus bagi klien, dalam hal ini perusahaan atau organisasi, dalam keadaan apapun, baik dalam situasi normal maupun dalam situasi darurat seperti halnya bencana. Hal ini akan menghindarkan klien dari berbagai kerugian dan tetap dapat memperoleh keuntungan meski terjadi suatu kerusakan yang berarti.
Yang kedua adalah scalability dan flexibility. Seperti yang kita tahu bahwa perkembangan dunia bisnis seringkali sangat cepat. Oleh karena itu, sebuah data center yang baik harus mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang cepat tersebut serta penambahan sebuah layanan baru tanpa harus melakukan perubahan yang terlampau besar terhadap data center secara keseluruhan.
Yang ketiga yaitu security. Sebuah penyedia data center yang baik harus memiliki metode/kemampuan untuk mengamankan data yang disimpan. Seperti yang kita tahu bahwa data center menyimpan banyak data dan aset yang sangat penting bagi organisasi atau perusahaan penggunanya. Karena inilah, dibutuhkan sebuah aspek keamanan yang sangat kuat baik dari segi fisik maupun dari segi non-fisik.